MILIARDER BATAK -- Kabupaten Mandailing Natal akan mempunyai bandara baru yang akan dibangun oleh Presiden Jokowi.
Secara umum, bandara di Mandailing akan mempermudah transportasi warga Madina kel luar kota.
Dilihat dari segi ekonominya, daerah Madina dan sekitarnya dipenuhi oleh perusahaan-perusahana skala nasional di bidang perkebunan dan pertambangan.
Selain itu, Madina juga menjadi tujuan wisata dan pendidikan terkemuka. Di sini terletak Pesantren Musthofawiyah yang mempunyai santri dan berbagai provinsi dan negara di luar negeri.
Satu lagi potensi bagi bandara ini adalah penerbangan haji dan umrah. Madina dan sekitarnya merupakan masyarakat Muslim yang gemar melaksanakan umrah sepanjang tahun dan haji di bulan-bulan tertentu.
Tentu penerbangannya tidak langsung ke Jeddah, tapi melalui Bandara Kuala Namu.
Khusus yang terakhir, Bandara Panyabungan yang baru akan berbagi dengan Bandara Aek Godang yang sudah ada. Penduduk yang lebih dekat akan memilih bandara yang lebih dekat.
Di Sumatera Utara, selain Nias dan Bandara Kualanamu, beberapa bandara harus bersaing dengan program-programnya untuk menarik peminat.
Untuk objek wisata Danau Toba misalnya, empat bandara bersaing. Bandara Silangit, Bandara Sibisa, Bandara Rondahaim di Simalungun dan Bandara baru di Dairi.
Maka bandara Pinang Sori, Panyabungan, Aek Godang dan satu lagi di Labuhan Batu harus memanfaatkan potensi bisnis di Haji dan Umrah.
Sebagaimana diberitakan (baca), Bupati Mandailing Natal menetapkan Lokasi Bandar Udara terletak di Kecamatan Bukit Malintang dan Panyabungan Utara, Desa Sidojadi Malintang Julu dan Tanjung Mompang.
Koordinat : 00˚56’57, 710” Lintang Utara (LU) dan 99˚31’38.995” Bujur Timur (BT) dengan Azimuth 120 ˚44’43.933” Arah Angin Landasan : 12-30 . Sesuai dengan Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor: 553/106/K/2017.
Secara umum, bandara di Mandailing akan mempermudah transportasi warga Madina kel luar kota.
Dilihat dari segi ekonominya, daerah Madina dan sekitarnya dipenuhi oleh perusahaan-perusahana skala nasional di bidang perkebunan dan pertambangan.
Selain itu, Madina juga menjadi tujuan wisata dan pendidikan terkemuka. Di sini terletak Pesantren Musthofawiyah yang mempunyai santri dan berbagai provinsi dan negara di luar negeri.
Satu lagi potensi bagi bandara ini adalah penerbangan haji dan umrah. Madina dan sekitarnya merupakan masyarakat Muslim yang gemar melaksanakan umrah sepanjang tahun dan haji di bulan-bulan tertentu.
Tentu penerbangannya tidak langsung ke Jeddah, tapi melalui Bandara Kuala Namu.
Khusus yang terakhir, Bandara Panyabungan yang baru akan berbagi dengan Bandara Aek Godang yang sudah ada. Penduduk yang lebih dekat akan memilih bandara yang lebih dekat.
Di Sumatera Utara, selain Nias dan Bandara Kualanamu, beberapa bandara harus bersaing dengan program-programnya untuk menarik peminat.
Untuk objek wisata Danau Toba misalnya, empat bandara bersaing. Bandara Silangit, Bandara Sibisa, Bandara Rondahaim di Simalungun dan Bandara baru di Dairi.
Maka bandara Pinang Sori, Panyabungan, Aek Godang dan satu lagi di Labuhan Batu harus memanfaatkan potensi bisnis di Haji dan Umrah.
Sebagaimana diberitakan (baca), Bupati Mandailing Natal menetapkan Lokasi Bandar Udara terletak di Kecamatan Bukit Malintang dan Panyabungan Utara, Desa Sidojadi Malintang Julu dan Tanjung Mompang.
Koordinat : 00˚56’57, 710” Lintang Utara (LU) dan 99˚31’38.995” Bujur Timur (BT) dengan Azimuth 120 ˚44’43.933” Arah Angin Landasan : 12-30 . Sesuai dengan Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor: 553/106/K/2017.