MILIARDER BATAK -- Kendati terlahir dari keturunan darah biru, Putri Indahsari atau biasa dikenal Putri Tanjung tak serta merta memanfaatkan statusnya untuk memulai bisnis. Dia justru memulai bisnisnya saat usia belia tanpa sepeserpun uang dari orang tuanya.
Anak dari konglomerat Chairul Tanjung ini memulai bisnisnya dengan mendirikan event organizer (EO) yang diberi nama El Paradiso pada 2011.
"Saya bujuk teman saya agar dia kasih acaranya ke saya. Orang tuanya kasih saya uang Rp 20 juta buat bikin birthday party, garden party dan sebagainya, ini awal saya mulai bisnis, tak sepeserpun uang dari orang tua," kata Putri di acara Creativepreneur Talk di Universitas Indonesia (UI), Depok, beberapa waktu lalu.
Setelah sukses di acara pertama dengan sebuah event kecil, Putri dengan kepala tegap melanjutkan bisnis kecilnya. Dia mendirkan EO dengan label Creativepreneur pada 2014, fokusnya pada penyelenggaraan penyebaran ide-ide kreatif dan entepreneurship pada anak-anak muda.
Bak mencari jarum di tumpukan jerami, Putri kerap kali sulit mendapat kepercayaan dari beberapa perusahaan sponsor.
"Pernah sampai 30 perusahaan yang tolak proposal sponsor. Saya pertama selalu coba dari bawah, bukan dari ayah saya. Saya enggak mikir anaknya siapa, kalau ide kurang bagus pasti ditolak. Saya mungkin tawarkan konsep acara yang jelek, dianggap masih sangat muda buat bikin acara besar dan gila," paparnya.
Selain itu, kata Putri, dirinya sering mendapat penolakan dari beberapa orang yang dia pilih untuk dijadikan pengisi acara yang diselenggarakannya.
"Saya sampai nungguin di pos satpam sampai 3 jam lebih buat orang yang saya harapin jadi pembicara. Tapi akhirnya malah diusir juga," ujar Putri.
Dara cantik berusia 17 tahun ini mengakui terlahir sebagai anak dari keluarga berkecukupan malah jadi beban tersendiri untuk dirinya dalam membangun bisnisnya.
"Orang pikirkan gampang, padahal buat saya itu jadi beban karena saya selalu di bayang-bayang ayah saya. Orang mengira modal bisnis dari ayah saya, atau pakai relasinya, padahal faktanya saya mulai bisnis dari usia 15 tahun tanpa modal sepeser pun," pungkasnya.
More
Anak dari konglomerat Chairul Tanjung ini memulai bisnisnya dengan mendirikan event organizer (EO) yang diberi nama El Paradiso pada 2011.
"Saya bujuk teman saya agar dia kasih acaranya ke saya. Orang tuanya kasih saya uang Rp 20 juta buat bikin birthday party, garden party dan sebagainya, ini awal saya mulai bisnis, tak sepeserpun uang dari orang tua," kata Putri di acara Creativepreneur Talk di Universitas Indonesia (UI), Depok, beberapa waktu lalu.
Setelah sukses di acara pertama dengan sebuah event kecil, Putri dengan kepala tegap melanjutkan bisnis kecilnya. Dia mendirkan EO dengan label Creativepreneur pada 2014, fokusnya pada penyelenggaraan penyebaran ide-ide kreatif dan entepreneurship pada anak-anak muda.
Bak mencari jarum di tumpukan jerami, Putri kerap kali sulit mendapat kepercayaan dari beberapa perusahaan sponsor.
"Pernah sampai 30 perusahaan yang tolak proposal sponsor. Saya pertama selalu coba dari bawah, bukan dari ayah saya. Saya enggak mikir anaknya siapa, kalau ide kurang bagus pasti ditolak. Saya mungkin tawarkan konsep acara yang jelek, dianggap masih sangat muda buat bikin acara besar dan gila," paparnya.
Selain itu, kata Putri, dirinya sering mendapat penolakan dari beberapa orang yang dia pilih untuk dijadikan pengisi acara yang diselenggarakannya.
"Saya sampai nungguin di pos satpam sampai 3 jam lebih buat orang yang saya harapin jadi pembicara. Tapi akhirnya malah diusir juga," ujar Putri.
Dara cantik berusia 17 tahun ini mengakui terlahir sebagai anak dari keluarga berkecukupan malah jadi beban tersendiri untuk dirinya dalam membangun bisnisnya.
"Orang pikirkan gampang, padahal buat saya itu jadi beban karena saya selalu di bayang-bayang ayah saya. Orang mengira modal bisnis dari ayah saya, atau pakai relasinya, padahal faktanya saya mulai bisnis dari usia 15 tahun tanpa modal sepeser pun," pungkasnya.
More