Kekayaan Presiden Yudhoyono sekitar Rp 7,6 miliar dan 270 ribu dolar AS. Sedang calon peserta Pemilukada Kalsel yang terkaya adalah Zairullah Azhar dengan kekayaan Rp 15,2 miliar. Semua ini berdasarkan hasil pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pengumumam harta kekayaan tujuh pasangan peserta Pemilukada Banjarbaru, Senin (17/5/2010), disebutkan total aset Rusdiansyah Rp 200.795.950.000. Sementara pasangannya, Abdul Gafur ZA, memiliki Rp 307.742.000, dilaporkan tribunnews.com.
Peserta Pemilukada Banjarbaru yang terkaya kedua adalah calon wali kota Rahmat Thohir yakni Rp 4.453.300.981. Sedang peserta terkaya ketiga agalah calon wakil wali kota Ogi Fajar Nuzuli yakni Rp 3.144.266.234. Dia adalah wakilnya Ruzaidin Noor yang mempunyai aset Rp 2.027.876.099.
"Data tersebut didapat dari KPK yang telah memeriksa harta tak bergerak, harta begerak, surat berharga, giro dan setara kas lainnya seperti piutang para calon," ujar Fitriyadi seraya menambahkan total harta kekayaan tersebut tidak termasuk utang.
Fitriyadi menerangkan surat KPK bernomor B-1111/12/05/2010 itu diterima KPU pada 14 Mei lalu. Itu hasil verivikasi KPK periode Maret dan April 2010.
Apa benar kekayaan Rusdiansyah lebih dari Rp 200 miliar? Fitriyadi menyebutkan calon wali kota tersebut memiliki tanah seluas 20.000 hektare di Kabupaten Tanahlaut.
"Kepada KPK, Rusdiansyah mengaku tanah itu diterimanya sebagai warisan dari orangtua pada 1975. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah itu sebesar Rp 200 miliar," kata Fitriyadi.
Dengar aset Rp 200.795.950.000, Fitriyadi memperkirakan Rusdiayansyah sebagai calon kepala daerah di Indonesia yang mempunyai nilai harta kekayaan paling besar.
Rusdiansyah mengaku memang memiliki harta kekayaan yang sangat banyak. "Iya benar, saya memiliki tanah warisan sekitar 20 ribu hektare," ujar mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarbaru tersebut.
Terpisah, di Sumatera Selatan, Herman Deru diketahui menjadi calon terkaya yang akan berebut kursi Bupati Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan periode 2010-2015.
Harta yang dia laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai Rp 17,77 miliar lebih. “Sebagian besar adalah harta tidak bergerak, senilai Rp 16.383.113.000,” kata Nardianto, anggota Komisi Pemilihan Umum di Martapura, Senin (17/5/2010).
