News

terkaya

Titulo

Mengenang Tuan Sumerham Dan Jasa-jasanya Dalam Peradaban Batak

Minggu, 08 Juli 2007 23:32 WIB
Parsadaan Marga Rambe Akan Gelar Kongres Akbar

WASPADA Online.

Saat ini, keturunan marga Rambe banyak tersebar ke berbagai pelosok Indonesia bahkan mancanegara, namun banyak yang tidak mengetahui asal muasal keturunannya. Untuk itu, guna mempersatukan dan meluruskan tentang sitambuk (silsilah) Marga Rambe, panitia Marga Rambe akan menyelenggarakan Kongres II Parsadaan Marga Rambe Dohot Boruna pada 12-14 Juli 2007 di Asrama Haji, Jl Jenderal Abdul Haris Nasution Medan.

Ketua Umum Parsadaan Marga Rambe, H. Mander Rambe pada temu persnya di Sekretariat Panitia Penyelenggara Kongres, Jl. Jend. Gatot Subroto No.102, Simpang Barat Medan menyebutkan, kongres marga Rambe dohot boruna II yang merupakan kongres akbar tersebut, akan dihadiri seluruh pengurus marga Rambe dohot boruna se Indonesia, baik yang berada di Jakarta, Jawa Barat Jawa Timur, Kalimantan, Papua dan kota-kota lainnya, bahkan dari mancanegara. Dia menyebutkan, kongres marga Rambe dohot boruna yang pertama dilaksanakan pada tahun 1956 di Huta Dolok Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan, menghasilkan beberapa keputusan antara lain bahwa keturunan marga Rambe adalah satu, artinya tidak ada lagi Rambe dari keturunan lain. "Asal muasal Rambe berasal dari satu keturunan yaitu keturunan Tuan Sumerham Rambe yang ada di Pakat, Humbang Hasundutan," jelas H. Mander Rambe.

H. Mander menambahkan, selama ini belum ada kesepakatan dan tidak banyak yang tahu bahwa Baginda Raja Sojuangon Rambe di Tapanuli Selatan keturunan dari Tuan Sumerham Rambe di Pakat, Humbang Hasundutan. Sebagian marga Rambe menyatakan Baginda Raja Sojuangon Rambe bukan dari keturunan Tuan Sumerham Rambe dan sebagian menyatakan satu keturunan. "Untuk itu, di dalam kongres ini, kita akan meluruskan dan menyatukan kembali bahwa marga Rambe berasal dari satu keturunan Tuan Sumerham Rambe," tegasnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Hamonangan Rambe, SH, MH menyebutkan, kongres akbar marga Rambe kedua ini sangat mendapat respon positif dari para peserta yang berasal dari satu marga Rambe dan menyatakan siap akan menghadiri acara tersebut. Diperkirakan kongres akbar tersebut akan dihadiri 10 ribu orang di seluruh dunia, baik di Indonesia maupun luar negeri seperti Malaysia, Pakistan, Belanda dan lainnya.

Hamonangan Rambe, SH, MH mengatakan, Kongres II Parsadaan Marga Rambe Dohot Boruna yang direncanakan akan dibuka Gubernur Sumatea Utara, diharapkan semua keturunan marga Rambe untuk bisa hadir mengikuti kongres tersebut dengan tujuan untuk menyatukan dan mempererat silaturrahmi sesama marga Rambe antara kahanggi mora dan anak boru yang berada di seluruh dunia serta bekerjasama saling bahu-membahu dalam membangun Tugu Parsadaan Marga Rambe di Makam Baginda Raja Sojuangon Rambe di Desa Aek Pisang, Kecamatan Aek Bilah, Tapanuli Selatan.
"Pada kongres pertama, sudah ada wacana pembangunan Tugu Marga Rambe di Aek Pisang, Kec. Aek BIlah, Tapsel yang dulunya kecamatan Saipar Dolok Hole, namun sampai sekarang tugu tersebut belum terpugar dengan sempurna," kata Monang didampingi Ketua Organizin Comite Ir. Rustam Efendi Rambe, Ketua Stringcomete Drs. H. Agus Sakti Rambe, MPd, Bendahara Abdul Wahid Rambe, SH dan beberapa pengurus lainnya.

Hamonangan menyebutkan, hal ini sangat penting mengingat keluarga besar marga Rambe yang semakin menyebar di berbagai kota di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke agar para perantau yang bermarga Rambe tetap ingat bona pasogit (tanah asal) dan teap merasa memiliki sekaligus mengingat leluhurnya. "Amanah yang diberikan marga sesepuh marga Rambe kepada panitia kongres ini, kita harapkan dapat menghasilkan keputusan yang dapat mempersatukan sekaligus dapat diwariskan kepada generasi marga Rambe yang akan datang. Dari berbagai sitambuk sudah kami kumpulkan untuk mencari dan meluruskan sitambuk tersebut serta akan kita libatkan para orangtua dari bona pasogit yang kita anggap mengetahui sejarah marga Rambe," ujar Hamonangan dan berharap agar tidak ada kesimpangsiuran lagi mengenai tarombo.
Powered by Blogger.