News

terkaya

Titulo

Duaman Panjaitan

SELAIN penasihat Harian Umum BATAKPOS, Duaman M Pandjaitan adalah pengusaha sukses yang bergerak di bidang perminyakan. Ia rela meninggalkan pekerjaan di pemerintahan atau perusahaan swasta demi mendirikan usaha perminyakan (pengeboran minyak).

Pekerjaan ini menuntutnya untuk bepergian ke daerah-daerah terpencil sekalipun. Satu hal yang menarik bagi Duaman, setiap kali berkunjung ke daerah-daerah, dia selalu bertemu orang Batak. Termasuk saat mengunjungi Bengkalis, di pesisir Sumatera yang ditempuh dengan menggunakan perahu motor selama berjam-jam.

Saat itu, perahu motor yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar. Setelah berjam-jam menelusuri pinggiran Bengkalis, akhirnya mereka melihat perahu. Setelah mencari-cari siapa pemiliknya ternyata pemiliknya orang Batak. “Saya tidak menyangka orang Batak ternyata ada di mana saja,” katanya melepas senyum.

Duaman yang seorang pengusaha minyak ini ternyata lebih dikenal sebagai pengamat budaya Batak. Rasa cintanya pada budaya Batak terlihat jelas saat ia mengasuh rubrik budaya Dalihan Na Tolu di harian BATAKPOS. Selain itu Duaman sebagai pembicara dalam seminar atau dalam acara-acara masyarakat Batak.

Oktober lalu, Duaman masih sempat tampil sebagai pembicara di Kalimantan, Batam dan daerah lain menyangkut masalah habatahon (kebatakan) Lebih dari itu, dia juga seorang aktivis dan cukup terkenal dalam berbagai kegiatan gereja. Ia juga mendirikan tabloid Horas yang kini berubah menjadi Majalah Horas. Dan tentu saja sebagai penasihat di harian BATAKPOS.

Banyak filosofi yang selalu dipaparkan Duaman kepada siapapun yang menjadi lawan bicaranya. Salah satunya adalah, jangan buat perdebatan atau pertengkaran menjadi permusuhan dan ini selalu dikatakannya kepada karyawan BATAKPOS. Sebagai aktivis gereja, ketika menolong seseorang, dia mengatakan, kalau tangan kanan memberi, jangan sampai diketahui oleh tangan kiri. Itu selalu diterapkan dalam hidupnya.

Semua karyawan BATAKPOS pasti akrab dengan Duaman. Mulai dari OB (office boy) hingga pemilik BATAKPOS. Karena dia memang terkenal ramah dan mudah tertawa. Tak salah kalau dia adalah sosok yang sangat mengayomi. Di bidang sosial, Duaman Pandjaitan juga tak pernah ketinggalan. Ia pernah terpilih sebagai Ketua Umum Panjaitan Se-Jabodetabek. Jabatan ini di Panjaitan termasuk salah satu jabatan yang terpandang karena kelompok marga ini sudah terkenal, selain komunitasnya banyak, kelompok marga ini juga banyak yang berhasil.

Tidak hanya itu saja, dia juga termasuk salah satu pendukung berbagai punguan (perkumpulan) dalam masyarakat Batak di antaranya, Ketua Dewan Penasehat Kerukunan Masyarakat Batak dan fungsionaris di Marsirarion. Salah satu yang cukup menonjol dari Duaman Panjaitan adalah, bersama dengan terman-temannya berjuang dan berani mereformasi bagian-bagian dari adat masyarakat Batak tanpa mengurangi makna dari adat tersebut. Salah satunya adalah pengurangan pemberian ulos.

Yang pertama melakukan ini adalah marga Panjaitan yang tadinya pemberian ulos bisa sampai puluhan, di marga ini yang berlaku hanya 11 saja. Dan ini sudah banyak diikuti oleh marga-marga lain masyarakat Batak terutama yang ada di perantauan.

Powered by Blogger.